Skip to main content

Puasa Menghambat Pertumbuhan Sel-Sel Kanker


Nampak bahwa puasa tidak hanya berarti bagi jutaan umat Islam di seluruh dunia, namun puasa juga berarti bagi sekolompok penderita kanker. Sebagian ahli medis ikut menyarankan penderita kanker untuk berpuasa guna mempermudah pengobatan selama menjalani kemoterapi. 

Diperkirakan tahun 2018 terdapat sekitar 9,6 juta orang meninggal akibat kanker. Hal ini menjadikan kanker masuk ke dalam kelompok penyakit urutan kedua penyebab kematian secara global, dan juga dilaporkan terdapat lebih dari 200 jenis kanker yang ditemui pada manusia.

Umumnya kanker terjadi akibat perubahan (mutasi) pada gen dalam sel, sehingga sel ini menjadi sel-sel abnormal  yang tumbuh tanpa batas (tidak terkendali), yang kemudian dapat menyerang bagian lain dari tubuh dan/atau menyebar ke organ lain. 

Berdasarkan penelitian tahun 2014 yang dilaporkan dalam Journal of Clinical Investigation, Yasuhito Onodera dan koleganya menyebutkan bahwa teori peningkatan glikolisis akibat kanker sebenarnya salah dan peningkatan glikolisis yang sebenarnya menyebabkan kanker terbentuk. Dari hasil riset ini, mereka menyimpulkan bahwa asupan glukosa berlebih ternyata memicu kanker. 

Glikolisis merupakan proses penguraian glukosa (gula darah) menghasilkan energi yang digunakan oleh sel untuk tumbuh dan bertahan hidup. Pada sel sehat, glikolisis terjadi secara aerob (membutuhkan oksigen) sedangkan glikolisis terjadi secara anaerob (tanpa oksigen) pada sel kanker. 

Produk samping dari glikolisis-anaerobik adalah asam laktat, dimana hanya dapat diurai dalam sel hati. Di dalam sel hati, asam laktat terurai kembali menjadi glukosa. Sehingga akan membantu pertumbuhan sel kanker jika semakin banyak glukosa yang tersedia. 

Selain glukosa, sumber energi lain yang dapat digunakan oleh sel kanker adalah glutamin. Glutamin merupakan asam amino yang memungkinkan dapat  terbentuk dari makanan yang kaya protein. Oleh karena itu, baik glukosa maupun glutamin, keduanya merupakan bahan bakar yang mendorong sel-sel kanker untuk tumbuh lebih baik. 

Pada saat berpuasa, dimana melibatkan periode waktu tanpa makan dan minum, bisa terjadi penurunan kadar glukosa dalam darah. Sehingga sel normal dapat memetabolisme lemak menghasilkan produk badan keton untuk menyediakan energi, sementara sel kanker tidak dapat mengurai lemak menjadi energi.
Puasa juga memungkinkan menurunkan kesediaan glutamin. Oleh karena itu, berpuasa diklaim membuat sel kanker lebih sulit hidup dibandingkan sel normal. 
Kembali Ke Atas

Popular posts from this blog

Potensial Zeta Eritrosit

Download Ebook IELTS (Gratis)

Tersier Butil Hidroksiquinon : Antioksidan Yang Menghambat Kerja Sistem Imun